Kaum hawa berkata, susah menjadi perempuan Islam, lihat saja peratuan dibawah ini :-
Perempuan auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki,
Perempuan perlu meminta izin suaminya apabila mau keluar rumah, tetapi tidak sebaliknya,
Perempuan saksinya kurang dibanding lelaki,
Perempuan menerima warisan setengah dari lelaki,
Perempuan perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak,
Perempuan wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak perlu taat kepada isterinya,
Talak terletak ditangan suami dan bukan ditangan istri,
Perempuan kurang dalam beribadah karena masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
Hakikatnya..
Benda yang mahal harganya akan dijaga dan disayangi serta disimpan ditempat yang selamat dan terbaik.
Tentunya intan permata tidak akan dibiarkan terserak bukan? Demikian halnya dengan perempuan dan auratnya.
Perempuan perlu taat kepada suaminya, tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya.
Bukankah ibu adalah seorang perempuan? Perempuan menerima warisan setengah dari lelaki, tetapi harta itu
menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya. Manakala lelaki menerima warisan, perlu
menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anaknya. Perempuan perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,
tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah di muka bumi ini,
dan jika meninggal karena melahirkan adalah syahid. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan diminta
pertanggung jawabnya terhadap 4 perempuan, iaitu isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.
Sedangkan seorang perempuan, tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki yaitu suaminya,ayahnya,anak lelakinya
dan saudara lelakinya. Seorang perempuan boleh memasuki pintu syurga melalui pintu syurga manapun yang disukainya
cukup dengan 4 syarat iaitu sholat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah, tetapi perempuan jika taat kepada suaminya serta menunaikan
tanggung jawabnya kepada Allah, akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berjihad tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya Allah.begitu sayangnya Allah kepada perempuan.
1 comment:
PKS , Partai yang Paling Melecehkan Perempuan Indonesia
Bicara tentang peran partai terhadap kemajuan Perenpuan Indonesia yang boleh disebut, bahkan menghambat karier perempuan di Indonesia adalah PKS. Partai ini bukan hanya diskriminatif terhadap perempuan, tetapi juga melecehkan keberadaan perempuan, sebagai istri dan ibu.
Bagaimana tidak melecehkan? Coba lihat, mulai presiden partai, Tifatul Sembiring hingga Sekjennya Anismata, plus pengurus partainya, hampir semua melakukan Poligami. Ironisnya, saat masalah poligami dipertanyakan, dengan enteng salah satu orang DPP PKS mengatakan, bahwa pengurus PKS memang diperbolehkan melakukan poligami, dengan alasan kenyataannya , jumlah perempuan Indonesia lebih banyak dibandingkan laki-laki. Tentu saja, di luar alsan ISLAM memang mmbolehkan Poligami.
Coba bayangkan betapa naifnya, orang-orang yang duduk di Partai yang notabene katanya berjuang untuk rakyat, tapi malah melecehkan perempuan. Bukankah perempuan itu bagian dari rakyat? Nah, kalau sampai orang-orang dari PKS yang menghalalkan dan malah menganjurkan poligami , menjadi pemimpin di negeri ini, betapa menderitanya kaum perempuan di Indonesia, karena bisa jadi Undang _Undang yang dulu melarang pegawai negeri/ABRI menikah lagi itu, akan dihapus oleh PKS dan diubah untuk “boleh menikah lebih dari satu”.
Tak hanya itu, PKS juga partai yang tidak menghargai arti “cinta sejati” dan bahkan cenderung mengabaikan perasaan anak-anaknya. Lihat apa yang dilakukan pendiri PKS, Hidayat Nur Wahid. Belum kering tanah kuburan istrinya, sudah menikah lagi, bahkan belum hitungan setahun istri barunya sudah melahirkan. Coba bayangkan, pernah beliau ini menghitung bagaimana perasaan keluarga istri pertamanya yang sudah meninggal dan anak-anaknya yang baru kehilangan ibunya? Apapun alasannya, para kaum lelaki PKS ini sepertinya lebih mementingkan pemuasan shahwad, ketimbang menghargai perasaan manusia. Orang seperti inikah yang akan kita jadikan pemimpin? Keteladanan apa yang bisa kita tiru?
Di luar melakukan pelecehan kepada perempuan Indonesia, PKS juga tidak menghargai eksistensi wanita untuk berkarier. Coba saja salah satau alasan PKS tidak mendekat PDIP hanya karena pemimpinanya perempuan, Megawati. Soal mengapa PKS tidak setuju dengan eksistensi perempuan sebagai pemimpin ditanyakan dalam wawancara di sebuah televisi, Hodayat Nur Wahid dengan santai mengatakan, “kalau masih ada lelaki, mengapa perempuan?”. Masyaallah, kalau semua orang PKS punya pendapat yang demikian, betapa tidak adilnya sikap PKS ini terhadap perempun yang memang punya kemampuan dalam memimpin,baik di politik, ekonomi, atau apapun juga. Ini sama dengan kita kaum perempuan dibawa ke jaman Jahiliyah, karena perempuan hanya akan dianggap sebagai konco wingking (teman di belakang), budak, pembantu dan pemuas nafsu.
Wahai perempuan Indonesia inikah partai yang akan Anda dukung? Dari partai inikah kita akan memiliki pemimpin di negeri ini? Kalau jawaban kita “iya”, betapa bodohnya kita!
Post a Comment