Kalau tumitku sudah kematu
tiada lagi ku pakai sepatuku
kaki ku mengenal batu-batu
pasir yang terbakar
rumput yang menguning
lopak yang kering
angin gering
Sedikir ketawa
bicara yang lemah
langkah yang patah
darah masih mentah
ubun-ubun semakin pijar
lelah, rehat yang terbiar
ketika bintang-bintang meludah cahaya
embun membasuh mata
langit tanpa suara
sepi dan halus
jiwa dan kudus
ini hidup bukan menanti mati
tapi mati yang selangkah dari hati
4 comments:
Assalamualaikum SJ
Salam ziarah
moga SJ sihat selalu
Wassalam
wsalam .. alhamdulilah sihat2 aja
hebat puisinya ya...dicipta sendiri ya?
puisi yg so sweettt...
Post a Comment